ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN
TIDUR
Dosen Pengampu : Ana Farida
Ulfa s.kep ners, M.kep
Disusun
Oleh :
Rizka Hidayatul P (7114016)
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL
ULUM JOMBANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke
hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan askep yang berjudul ‘’ Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan tidur
‘’. Askep ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih
kemampuan mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga askep ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Askep ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan askep ini.
Semoga askep ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
jombang, Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................................1
Kata Pengantar
................................................................................................................2
Daftar
Isi..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar
Belakang.................................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II
TINJAUAN TEORI........................................................................................5
A. Definisi
Istirahat dan
Tidur`.......................................................................
... ................5
B. Jenis-Jenis
Tidur.............................................................................................................6
C. Fungsi
Tidur....................................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................11
A. Pengkajian ......................................................................................................................11
B. Diagnosa keperawatan ...................................................................................................15
C. Intervensi .......................................................................................................................16
D. Implementasi
.................................................................................................................17
E. Evaluasi .........................................................................................................................18
Bab V PENUTUP........................................................................................................
18
A. Kesimpulan
...................................................................................................................
18
B. Saran
.............................................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila
kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
B. Tujuan
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan
istirahat dan tidur.
2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan
prosedur yangberlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
.
A. DEFINISI ISTIRAHAT
& TIDUR
I. Pengertian Istirahat
Kata ”Istirahat”
mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam
menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang
membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan
bahwa istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional
dan bebes dari kecemasasn, (Ansietas). Terdapat beberapa karakteristik dari
istirahat , misalnyan, Narrow (1967) yang di kutip oleh Perri an Potter 1993
Mengemukakan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan istirahat
diantaranya :
1. Merasa segala sesuatu
dapat di atasi
2. Merasa di terima
3. Mengetahui apa
yang terjadi
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn
terhadap aktivitas yang memepunyai tujusn.
6.
Mengetahui adanya bantuan sewaktu mememrlukan
II.
Pengertian Tidur
Tidur merupakan kondisi
tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau
hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup
(Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih
merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang
minim memiliki kesadaran yang bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis
dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Sekarang dapat di
kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
1. Aktivitas fisik minimal
2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis,antara lain :
1.Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2.Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4.Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
B. Jenis-jenis tidur
Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1. Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang
lambat
a.Tahap I
Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsungselama lima meanit.
Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsungselama lima meanit.
b.TahapII
Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit
c.TahapIII
Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.
d.TahapIV
Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot turun.
2. Tidur REM(Rapid Eye Movemen)
Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode
pertam terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka
awal tidur sangat cepat menabahkan jenis tidur ini tidak ada.
C. Fungsi Tidur
A. EfekFisiologis :
a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ
tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.
c) Kebutuhan tidur pada semua usia.
Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang. Semakin tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel di bawa ini :
Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang. Semakin tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel di bawa ini :
Pola Tidur Normal
berdasarkan tingkat usia :
Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal
Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal
a) 0-1 bulan Masa Neonatus
14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM., banyak
waktu tidurnya di lewatkan pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus
sekitar 45-60 menit
b) 1 bulan-18bulan Masa
Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari, punya
pola terbangun sebentar.
c) 18 bulan-3 tahun Masa
Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala hari,terbangun dini
hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun
d) 3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 %
tidur REM ,periode terangun kedua hilang pada umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur
tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.
e) 6-12 Tahun Masa sekolah
10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
f) 12-18 Tahun Masa Remaja
8,5jam/hari 20% tidur REM.
g) 18-40 Tahun Masa dewasa
muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I, 50% tidur tahap II,
dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
h) 40-60 Tahun Masa paruh
baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia dan sulit untuk dapat
tidur.
i) 60 tahun ke atas Masa
dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata berkurang
terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu
tidur malam hari.
B. Fisiologi tidur
Fisiologi tidur merupaka peangaturan kegiata tudur oleh adanya hubungan mekanisme screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter). Tiap kejadian tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan elektromiogram(EMG) dan elektroculogram (EOG) untuk mengukur pergeraka mata.
Pengaturan dan control tidur tergantung dari
hubungan antara dua mekanisme selebral yang secara bergantian mengaktifkan dan
menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular activating system (RAS) di
bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan
kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri dan
ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).
Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel-sel spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional (BSR) bangun dan tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi.
Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum serotonin.
C. Faktot-faktor yang mempengaruhi
tidur.
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler dan lain-lain.
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler dan lain-lain.
2. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang dapat tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan priode tidur REM lebih pendek.
3. Stres Psikologis
Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :
a) Diuretik : menyebabkan imsomnia
b) Anti depresan : Suprnsi REM
c) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.
d) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.
e) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.
f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM
5. Nutrisi.
Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya ptoses tidur.
6. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak dan saebaliknya.
7. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
8. Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol dapat menyebabkan insomnia dan lekas marah.
BAB III
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Bp. A 57 tahun datang
ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah untuk memulai
tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam
waktu yang sudah ditentukan. Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering
mengigau pada saat tidur. Bp.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia
juga mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak
focus dalam bekerja. Bp.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Bp.A
terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan
Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun, yang semulanya 70
kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama
perawat
: roni
Tanggal pengkkajian
: 06 Mei 2015
Jam
pengkajian
: 10.00
1. Biodata:
Pasien
Nama
: Bpk.A
Usia
: 57 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Status pernikahan
: Menikah
Suku
: Jawa
Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Yogyakarta
Diagnosa
medis
:
Waktu/tgl masuk RS :
10.00WIB/ 06 Mei 2015
Penanggung Jawab
Nama
: Ibu. A
Usia
: 56 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Status pernikahan
: Menikah
Suku
: Jawa
Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Yogyakarta
Hubungan dengn klien : Istri
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh
susah untuk memulai tidur.
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit
sekarang :
Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat
bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.
b. Riwayat penyakit dahulu
:
1.
Penyakit yang pernah dialami : Batuk, Pilek, Demam dan Diare.
a.
Kecelakaan
:
tidak terkaji
b.
Pernah di rawat di RS : Bpk. A
mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
c.
Operasi
:
Bpk. A mengatakan tidak pernah dioperasi
2.
Alergi : Bpk. A mengatakan
alergi terhadap Debu dan Dingin.
3.
Kebiasaan : Merokok dan
Kopi.
Riwayat penyakit
keluarga :
Bpk. A mengatakan bahwa dikeluarganya sering mengalami Batuk, Pilek, Demam
dan Diare.
3. Pengkajian
Kebutuhan dasar klien
a. Aktifitas dan
latihan :
Bpk. A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit
Bpk. A tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering tidak
focus saat bekerja dan sering merasa mengantuk saat bekerja.
b. Tidur dan
istirahat :
Sebelum sakit Bpk. A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur
tetapi ketika Bpk. A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika
Bpk. A tertidur ia mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.
c. Kenyamanan dan nyeri
Tidak terkaji
d.
Nutrisi
Sebelum
sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70
kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien
menjadi 65 kg.
e.
Cairan Elektrolit dan asam basa
Sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit
frekuensi minum pasien tidak berubah.
f. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah
mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.
g. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah
sakit klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h.
Eliminasi urin
Sebelum sakit klien
mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya berkemih
300cc/hari dan urin kuning.
i.
Sensori, persepsi, dan kognitif
Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori,
presepsi, dan kognitif.
j.
Koping-toleransi stres
Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal
yang dapat menimbulkan stress.
4.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien
saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
b. Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk
tengkorak simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian
pariental menghadap kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor,
maupun bekas luka.
c. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat
melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d. Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan
26x/menit, pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan
sama. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi
resonan.
e. Abdomen
Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada pembengkakan,
dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara
normal, terdengar setiap 10x/menit.
5. Psiko, sosio, budaya,
dan spiritual
a. Psikologi
Klien
mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial
Klien
berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada biacara klien
sopan.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji
6.
Pemeriksaan penunjang
a. Terapi medis
Saat di
rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
ANALISIS DATA
Nama klien : Bpk.
A
No Register : 00001
Umur
: 57
Tahun
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat :
Mawar
Alamat : Yogyakarta
NO
|
DATA FOKUS
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
1.
|
Ds : Istri Bp. A juga mengatakan Bp. A sering mengigau pada saat tidur.
Ds : Bp. A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga
mengatakan sering mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja.
Ds : Bp. A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaanya
yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaann tersebut
dalam waktu yang sudah ditentukan.
|
Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
|
Deprivasi tidur
|
PERIORITAS DIAGNOSA
1. Deprivasi Tidur b.d.
Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
INTERVENSI
Nama klien : Bpk.
A
No Register : 00001
Umur
: 57
Tahun
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat :
Mawar
Alamat : Yogyakarta
NO
|
Dx Keperawatan
|
Tujuan Dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Nama/TTD
|
1.
|
Deprivasi tidur b.d pergeseran tahp tidur berkaitan dengan penuaan.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam maka Deprivasi
tidur teratasi dengan criteria hasil :
1. Stress berkepanjangan
dapat teratasi.
2. Sudah bisa
berkonsentrasi.
3. Tingkat kepanikan
menurun.
4. Gangguan tidur
teratasi.
|
1.
1. Berikan obat-obat
untuk mengurangi cemas.
2. Observasi tanda-tanda
verbal dan nonverbal dari cemas.
3. Intruksi untuk
menggunakan teknik relaksasi.
4. Identifikasi ketika
tingkat kecemasan berubah.
1
.
|
roni
|
IMPLEMENTASI
Nama klien : Bpk.
A No Register : 00001
Umur
: 57
Tahun
Diagnosa
Medis :
Ruang Rawat :
Mawar
Alamat :
Yogyakarta
NO
|
TANGGAL
|
WAKTU
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
NAMA/TTD
|
1
|
06 Mei 2015
|
06 Mei 2015 ; 09.30
1. Memberikan obat-obat untuk mengurangi
cemas.
S : klien mengatakan dengan meminum obat tersebut cemas berkurang.
O : klien sudah tidak terlihat cemas.
06 Mei 2012 ; 10.00
2. Mengobservasi tanda-tanda verbal dan
nonverbal dari cemas.
S : klien mengatakan sudah tidak cemas lagi.
O : kondisi verbal dan nonverbal klien sudah terlihat membaik.
06 Mei 2012 ; 10.30
3. Mengintruksi untuk menggunakan teknik relaksasi.
S : klien mengatakan ia sudah rileks.
O : klien terlihat rileks.
06 mei 2012 ; 11.00
4. Mengidentifikasi ketika tingkat
kecemasan berubah.
S : klien mengatakan tidak cemas lagi.
O : klien tampak tenang.
|
06 Mei 2015 ; 14.00
S : klien mengatakan intensitas tidurnya sudah tercukupi.
O : klien terlihat segar.
A : tujuan tercapai.
P : intervensi dihentikan.
|
roni
|
|
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
B. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Khoirul hadi. 2 Mei
2012. Askep Kebutuhan Istirahat dan Tidur. http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html
Annas lam. 2 Mei 2012. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur. http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/
Heather, T Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC
McCloskey, Joanne Dochter. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC).
Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC).
Alimul, A. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC